Penata rambut beresiko terkena kanker akibat bahan pewarna dan zat kimia yang mereka gunakan ketika bekerja. Hal itu diungkapkan Lembaga Riset Kanker Internasional (IARC) dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang berbasis di Lyon, Perancis.
Menurut lembaga tersebut, ternyata zat-zat yang digunakan para piñata rambut diketahui bersifat karsinogenik yang bias mengakibatkan serangan kanker. Dan dalam penelitiannya ditemukan enam dari 12 orang penata rambut beresiko terjangkit penyakit kanker.
Bagi laki-laki penata rambut, 20% - 60% beresiko kena kanker kandung kemih. Sebaliknya bagi perempuan penata rambut, resikonya lebih kecil. Biasanya ancaman serangan kanker terhadap perempuan adalah pada ovarium.
Dalam penelitian itu juga diketahui bahwa baik laki-laki maupun perempuan, 30% memiliki peluang terserang kanker paru-paru. Namun hal itu lebih disebabkan factor intensitas merokok yang dilakukan di kalangan para penata rambut. (Media Indonesia, 27/3/08)
