Hormon dan Gangguan Tidur : Seputar Informasi

Menurut hasil riset, setiap malam, rata-rata remaja kehilangan lebih dari 1 jam waktu tidur mereka dan terpaksa bangun 2.5 jam lebih awal dari waktu yang semestinya.
Pemimpin riset Suzanne Warner dari Swineburne University of Technology di Hawthorn, Australia, mengatakan ada sifat-sifat genetik pada semua orang yang menentukan apakah ia termasuk 'manusia pagi' atau 'manusia malam'. Kunci permasalahannya adalah melatonin, hormon yang memberi sinyal kepada tubuh kapan harus istirahat dan tidur.

Pada remaja yang memasuki masa puber, hormon melatonin keluar semakin larut. Itulah yang memicu para remaja terjaga di waktu malam dan akibatnya seringa bangun kesiangan. Remaja yang berkategori 'manusia malam' cenderung mempunyai pikiran negatif terhadap diri mereka.

Faktor lingkungan seperti lampu kamar juga sangat berpengaruh karena cahaya dapat menurunkan jumlah melatonin sehingga membuat remaja terjaga semakin larut.

(Media Indonesia, 10-4-2008)

Sabuk Pengaman bagi Ibu Hamil : Seputar Informasi

Memasang sabuk pengaman ketika berkendara bagi ibu-ibu hamil dapat menurunkan resiko cedera atau kematian pada janin seandainya terjadi kecelakaan.
Para peneliti dari University of Michigan menganalisis 57 kecelakaan lalu lintas yang melibatkan perempuan yang sedang mengandung sekitar 20 minggu. Dalam kecelakaan-kecelakaan itu, 12 janin meninggal dunia.

Dari data tersebut, tim peneliti mendapatkan fakta bahwa 72% dari mereka memasang sabuk pengaman, hanya 38% dari ibu yang janinnya meninggal dalam kecelakaan yang memakai sabuk pengaman.
Kesimpulannya, mengenakan sabuk pengaman memperkecil potensi terjadinya kematian janin atau mengalami luka-luka serius sebesar 84% daripada tidak mengenakan sabuk pengaman.

(Media Indonesia, 9-4-2008)

Dr. Mark Perlman - pemimpin penelitian - memberikan tips cara mengenakan sabuk pengaman yang baik bagi ibu-ibu hamil, yakni jangan sampai berada tepat diatas perut, sebaiknya dibawah pusar.

Televisi dan Kesehatan Remaja : Seputar Informasi

Sebuah studi kembali membuktikan terlalu banyak menonton televisi berakibat tidak baik. Tim peneliti dari University of Minnesota School of Public Health menyimpulkan remaja yang mempunyai televisi di kamar tidur cenderung memiliki pola makan tidak sehat dan jarang beraktivitas fisik. Selain itu, mereka cenderung memiliki nilai rata-rata lebih rendah daripada teman-teman mereka yang tidak memilliki televisi di kamar tidur.

Studi itu dilakukan pada tahun 2003 dan 2004 yang melibatkan 781 remaja berusia 15-18 tahun di Minneapolis AS. Sekitar 62% dari subjek penelitian memiliki televisi di kamar tidur.

Hasilnya, remaja putri dengan televisi pribadi hanya berolah raga rata-rata 1.8 jam/minggu. Di sisi lain, teman-teman mereka yang tidak memiliki televisi di kamar tidur, rata-rata berolah raga 2.5 jam/minggu. Mereka juga mengonsumsi lebih sedikit sayuran, tetapi lebih banyak menenggak minuman dengan pemanis. Hal yang hampir sama juga berlaku pada remaja laki-laki.

(Media Indonesia, 8-4-2008)

POJOK SAHABAT