Obama harapan buruh AS

Seputar Informasi - Nasib buruh di Amerika ternyata tidak jauh lebih baik dibandingkan dengan Indonesia. Sebab, sekira jutaan buruh di negeri Paman Sam itu belum memiliki jaminan asuransi kesehatan.

Hal itu terungkap ketika tiga orang perwakilan serikat buruh yakni Wakil Presiden Dewan Pimpinan Pusat Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (DPP FSPMI) Ridwan Monoarfa, Federasi Serikat Pekerja Kimia Energi Pertambangan (FSP-KEP) Musdiah dan Serikat Pekerja Nasional (SPN) Ari Munanto berkunjung ke Amerika Serikat untuk melakukan pemantauan keterlibatan politik buruh di AS.

Acara yang difasilitasi Departemen Luar Negeri RI ini diharapkan bisa menjadi bahan untuk perkembangan komunitas buruh di Indonesia.

Ketua DPP FSPMI, Ridwan Monoarfa menyatakan pandangannya di Amerika sejauh ini yang menarik adalah serikat buruh di Amerika masih berjuang dengan isu yang sama dan kelompok mereka masih dihargai.

Selain itu orang Amerika menilai undang-undang Indonesia masih bagus dibandingkan UU buruh Amerika. Contohnya adalah mengenai jaminan asuransi.

"Karena sebesar 40 juta buruh di Amerika tidak punya asuransi kesehatan dan itu sangat mahal di sini," ujar Musdiah kepada wartawan okezone, Yuni Herlina Sinambela, dari Washington, AS, Senin (3/11/2008) WIB.

Itu sebabnya, beberapa buruh di Amerika sangat berharap Obama menang dalam Pilpres. Sebab, Obama dalam janjinya selalu ingin mengangkat kaum buruh.

(www.okezone.com)

POJOK SAHABAT