Pola Asuh Orang Tua pengaruhi Status Gizi

Seputar Informasi - Anak balita sangat memerlukan asupan gizi yang lebih tinggi untuk setiap kilogram berat badannya. Karena kekurangan gizi pada balita akan menghambat pertumbuhan jasmaninya, secara fisik maupun perkembangan otak. 

Data UNICEF pada 1999 menunjukkan, 10-12 juta (50%-69,7%) anak balita di Indonesia (4 juta di antaranya di bawah satu tahun) berstatus gizi sangat buruk hingga mengakibatkan kematian, malnutrisi berkelanjutan. 

Meningkatnya angka kematian anak setiap tahun diperkirakan sebanyak 7% anak balita Indonesia (sekitar 300.000 jiwa) meninggal. Hal ini berarti setiap 2 menit terjadi kematian pada satu anak balita dan 170.000 anak (60%) di antaranya akibat gizi buruk. Dari seluruh anak usia 4-24 bulan yang berjumlah 4,9 juta di Indonesia, sekitar seperempatnya sekarang berada dalam kondisi kurang gizi.

Menurut WHO, terjadinya kekurangan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yakni terjangkit penyakit, infeksi, dan asupan makanan yang secara langsung berpengaruh terhadap kekurangan gizi. Sementara pola asuh dan pengetahuan sang ibu juga salah satu faktor penentu tidak langsung.

Makanan untuk anak haruslah mengandung kualitas dan kuantitas yang cukup untuk menghasilkan kesehatan yang baik. Kekurangan gizi akan mengakibatkan anak menjadi mudah diserang penyakit. Pengetahuan akan gizi dan pemberian makanan bergizi yang disarankan untuk balita wajib diketahui. 

Biasakan anak dalam memilih makanan yang sehat hingga anak memiliki daya tahan tubuh yang kuat dari penyakit. Peran serta orangtua dalam mencukupkan pemenuhan gizi anak, termasuk perawatan dasar seperti imunisasi, pengobatan bila sakit, tempat tinggal yang layak, kebersihan, sanitasi lingkungan, dan kesegaran jasmani.

(www.okezone.com)

POJOK SAHABAT